nusakini.com--Setelah menggaet sertifikat ISO 9000/2015 awal bulan lalu, Universitas Indonesia Timur lebih percaya diri bersaing di pentas global. "Ini baru awal dari tujuan kami menjadikan UIT berstatus perguruan tinggi kelas dunia," ujar H. Haruna MA,MM,MBA, Ketua Yayayan UIT pada jumpa media di Makassar, Kamis (16/6). 

Menurut Haruna, tidak mudah buat UIT mendapatkan sertifikat itu. Karena harus melewati tahapan verifikasi yang sebuah tim yang dihuni wakil dari delapan universitas terkemuka dunia. "Sertifikat ISO ini juga semacam penegasan bahwa UIT juga bisa menerima mahasiswa dalam dan luar negeri," jelas Haruna.

Haruna menambahkan, pihaknya juga memanfaatkan teknologi era globalisasi dalam penerimaan mahasiswa baru. Dia merujuk data, dimana dari 1370 mahasiswa baru, 370 diantaranya mendaftar via online. "Kami juga sudah memenuhi dan bahkan lebih baik dalam standar nasional terkait rasio mahasiswa dengan pengajar," papar Haruna.

Saat ini, lanjut Haruna, rasio pengajar-mahasiswa di UIT adalah 1:26. Sedang rasio nasional adalah 1:30. "UIT juga memberikan jaminan kesehatan kepada mahasiswa," tegas Haruna.

Pernyataan Haruna dibenarkan DR.dr. Saleh Pallu Spa, Direktur Rumah Sakit Wisata UIT. "Pihak rumah sakit menerbitkan kartu kesehatan mahasiswa. Kartu ini semacam 'kartu sakti' buat mahasiswa yang ingin berobat di RS Wisata UIT," papar Saleh.

Dilain pihak Haruna membeberkan sejumlah program masa depan yayasan yang dipimpinnya. Diantaranya membangun gedung berlokasi di Cikarang yang nantinya diperuntukkan buat Universitas Indonesia Barat. "Bangunan dan gedung itu akan dibangun di tanah seluas 14 hektar. Mohon doanya agar dilancarkan pembangunannya," harap Haruna. (ab)